Pages

Senin, 05 Desember 2011

Sedetik Mengingat Mereka


Perjalanan yang pernah aku tempuh dengan telapak kaki ini,
Tidak sejauh pemahaman manusia yang singgah didunia.
Aku menemui segubuk pemasaran hati yang selama ini terhempas,
Menunggangi masa2 yang tak akan pernah usai,,
Mengarungi kehidupan2 yang takan pernah selesai,
Sebutir nasi yang mereka temui,
Sama dengan senyawa yang mereka perjuangkan ,,
Bagaimana mungkin kemunafikan yang di gumbar oleh pembesar bangsa dengn janji?
apkah hnya semata dengan uang mereka jalan kan,
Tapi,, bagai mana dengan anak2 yang tak berdosa mengiringi kesuksesan mu kawan?
Mulut mereka yang masih kecil,,
Blum bisa mengucapakan terima kasih untuk mu kawan,
Karena telah berbuat ketidak adilan
Hanya saja,,
Berita perut mereka yang blum diisi dengan sebutir nasi mengucapkan nya,,
Aku dapat menyaksi kan tangisan mereka,
Yang selalu di hina oleh lampu2 jalanan,
Karena mereka hnya sampah2 kecil yang takan bisa berbuat ap2,
Mana keadilan janji mu kawan?
Kau memasang topeng bak sang putri atau raja,
Setelah kami menerima mu menjadi pertinggi negri,,
Namun kau kirim kan kami sepucuk belangga dan selembar daun talas,
Dimana keberadaan kau kawan??
Lihatlah disni penerus bangsa Mu,
Masih ingin bermain namun mereka harus di hina oleh matahari,,
Aku dapat sejenak merenungi dan memahami,
Pemahaman mereka sekarang takakn pernah sama dengan mu kawan.
Aku dapat merasakan betapa butuh nya mereka dengan ANDA_ANDA yang berada disana,
Namun KAU pasti tak pernah mengakui NYA,
Ternyata DIEN tuhan telah bersatu dengan bangsa ini,
Namun sangat sayang untuk dilanjut kan,,,,
Perbedaan bahasa dan kata,,
Kini hanya lah gambaran yang mungkin akan mempercantik neraka,,
Aku kini tau,
Smua yang tercatat di diary tuhan itu benar,
“Dunia akan menjadi syurga hanya bagi mereka yang menikmati bukan miliknya”
Kini,,
Tuhan sedang menunggu kemurnian mu kawan,
Sedetik untuk mengingat mereka..

0 komentar:

Posting Komentar